Riview Pembelajaran : Proses Berpikir !
Pada
hari selalasa tanggal 30 Oktober kami belajar tentang proses berfikir seseorang
dengan diampu oleh bapak Moh Aniq KHB S.Pd.,M.Hum, beliau mengatakan bahwa kita
harusmengatur diri menggunakan logika. Beliau juga menceritakan tentang kisah
bapak pengacaradan dan penjual nasi .
Beliau
bercerita bahwa ada pengacara yang perpakaian rapi gagah makan di warung nasi
biasa . sehingga membuat heran penjual nasi yang menjual aneka nasi .penjual
nasi berfikir kenapa orang perpakain rapi mau makan ditempat seperti
tempatmakannya yang hanya biasa saja. Penjual nasi bertanya tanya apa pekerjaan
bapak itu. Penjual nasi lalu bertanya kepada bapak – bapak berpakain rapi itu .
Penjual
nasi : bapak ini siapa ya
? kok berpakain rapi, tapi mampir ditempat warung nasi. Biasanya orang – orang
berpakain rapi itu makan ditempat bagus.
Bapak
berpakain rapi: Saya suka makan ditempat biasa, pekerjaan saya adalah seorang
pengacara .
Penjual nasi :
pengacara ? pekerjaan seperti apa itu, saya tidak itu ?
Bapak berpakain rapi : pengacara adalah pekerjaan
yang membutukan logika .
Penjual
nasi : logika ? jangan
menggunkan bahasa seperti itu pak saya tidak mengerti .
Bapak
berpakain rapi : baiklah saya akan mencotohkannya . apakah kamu punya aquarium
?
Penjual nasi :
tentu pak saya punya .
Bapak berpakain rapi : apakah di aquarium bapak ada banyak ikan ?
Penjual nasi :
iya pak banyak ikan bermacam – macam .
Bapak berpakain rapi : berarti bapak pencinta hewan
benarkan ?
Penjual nasi
: iya pak betul sekali .
Bapak berpakain rapi
: apakah bapak sering membantu
istri dirumah ?
Penjual nasi
: iya pak saya sering membantu .
Bapak berpkain rapi
: berarti bapak penyayang istri juga .
Penjual nasi :
betul itu pak betul .
Bapak berpakain rapi : berarti klo bapak sayang
istri bapak gak homo .
Lalu penjual nasi
mengerti apa itu logika . penjual nasi tersebut lalu kelaur dan berbincang
dengan seorang tukang tambal ban . penjual nasi memperkenalkan bapak berpakain
rapi ke bapak tambal ban . penjual nasi mengikuti apa yang tadi dikatakan bapak
pengacara ke bapak tambal ban.
Penjual nasi : pak kamu punya aquarium ?
Tambal ban : tidak kenapa pak ?
Penjual nasi : berarti kamu homo .
Kesimpulannya
adalah bapak penjual nasi hanya menangkap proses berfikir dari awal dan akhir
saja . padahal bapak berpakaian rapi berproses dari awal lalu ketahap
selanjutnya samapi ketahap akhir.
Bapak aniq juga
bercerita tentang sukanya beranalisis atau membanding sesuatu seperti membahas
gender seseorang . contohnya majalah bobo yang tokoh utamanya sesalu anak
perempuan atau bocah petualang yang tokoh utamanya selalu seorang laki laki .
Beliau juga mengriview pembelajaran minggu lalu tentang Ki Hajar Dewanta
tentang :
1. Tetep,
antep, mantep
2. Momong,
among, ngemong
3. Ngandel,
kandel, kendel, bandel
4. Ning,
nang, neng, gung ( seperti sifat Bonang)
Tetep itu seperti keteguhan pikiran tidah goyah
memiliki bobot pikiran yang tidak lemah. Pendai mengatur diri sendiri contohnya
pada fenomena anak – anak jaman dulu dan jaman sekarang misalkan jika dulu kita
dimarahi guru dan kita akan mengadukannya kepada orang tua pasti kita akan
dimarahi balik oleh orang tua. Tidak dengan sekarang orang tua lebih membela
anak . karena pak jaman dulu orang tua menitipkan sepunahnya anak mereka untuk
di didik oleh seoorang guru. Jadi jika anak membuat salah pasti diberi hukuman
oleh seorang guru dan orang tua tahu karna anaknya pasti salah . sehingga guru
bersikap seperti itu .
Demikian reportase pada mata kuliah
pada tanggal 30 oktober 2018 .