Jumat, 02 November 2018

dwinovita0511@gmail.com
Riview Pembelajaran : Proses Berpikir !

            Pada hari selalasa tanggal 30 Oktober kami belajar tentang proses berfikir seseorang dengan diampu oleh bapak Moh Aniq KHB S.Pd.,M.Hum, beliau mengatakan bahwa kita harusmengatur diri menggunakan logika. Beliau juga menceritakan tentang kisah bapak pengacaradan dan penjual nasi .
            Beliau bercerita bahwa ada pengacara yang perpakaian rapi gagah makan di warung nasi biasa . sehingga membuat heran penjual nasi yang menjual aneka nasi .penjual nasi berfikir kenapa orang perpakain rapi mau makan ditempat seperti tempatmakannya yang hanya biasa saja. Penjual nasi bertanya tanya apa pekerjaan bapak itu. Penjual nasi lalu bertanya kepada bapak – bapak berpakain rapi itu .
Penjual nasi                 : bapak ini siapa ya ? kok berpakain rapi, tapi mampir ditempat warung nasi. Biasanya orang – orang berpakain rapi itu makan ditempat bagus.
Bapak berpakain rapi: Saya suka makan ditempat biasa, pekerjaan saya adalah seorang pengacara .
Penjual nasi                 : pengacara ? pekerjaan seperti apa itu, saya tidak itu ?
Bapak berpakain rapi : pengacara adalah pekerjaan yang membutukan logika .
Penjual nasi                 : logika ? jangan menggunkan bahasa seperti itu pak saya tidak mengerti .
Bapak berpakain rapi : baiklah saya akan mencotohkannya . apakah kamu punya aquarium ?
Penjual nasi                 : tentu pak saya punya .
Bapak berpakain rapi  : apakah di aquarium bapak ada banyak ikan ?
Penjual nasi                 : iya pak banyak ikan bermacam – macam .
Bapak berpakain rapi : berarti bapak pencinta hewan benarkan ?
Penjual nasi                 : iya pak betul sekali .
Bapak berpakain rapi   : apakah bapak sering membantu istri dirumah ?
Penjual nasi                 : iya pak saya sering membantu .
Bapak berpkain rapi    : berarti bapak penyayang istri juga .
Penjual nasi                 : betul itu pak betul .
Bapak berpakain rapi : berarti klo bapak sayang istri bapak gak homo .
Lalu penjual nasi mengerti apa itu logika . penjual nasi tersebut lalu kelaur dan berbincang dengan seorang tukang tambal ban . penjual nasi memperkenalkan bapak berpakain rapi ke bapak tambal ban . penjual nasi mengikuti apa yang tadi dikatakan bapak pengacara ke bapak tambal ban. 
Penjual nasi : pak kamu punya aquarium ?
Tambal ban : tidak kenapa pak ?
Penjual nasi : berarti kamu homo .

            Kesimpulannya adalah bapak penjual nasi hanya menangkap proses berfikir dari awal dan akhir saja . padahal bapak berpakaian rapi berproses dari awal lalu ketahap selanjutnya samapi ketahap akhir.

Bapak aniq juga bercerita tentang sukanya beranalisis atau membanding sesuatu seperti membahas gender seseorang . contohnya majalah bobo yang tokoh utamanya sesalu anak perempuan atau bocah petualang yang tokoh utamanya selalu seorang laki laki . Beliau juga mengriview pembelajaran minggu lalu tentang Ki Hajar Dewanta tentang :

1.      Tetep, antep, mantep
2.      Momong, among, ngemong
3.      Ngandel, kandel, kendel, bandel
4.      Ning, nang, neng, gung ( seperti sifat Bonang) 

Tetep itu seperti keteguhan pikiran tidah goyah memiliki bobot pikiran yang tidak lemah. Pendai mengatur diri sendiri contohnya pada fenomena anak – anak jaman dulu dan jaman sekarang misalkan jika dulu kita dimarahi guru dan kita akan mengadukannya kepada orang tua pasti kita akan dimarahi balik oleh orang tua. Tidak dengan sekarang orang tua lebih membela anak . karena pak jaman dulu orang tua menitipkan sepunahnya anak mereka untuk di didik oleh seoorang guru. Jadi jika anak membuat salah pasti diberi hukuman oleh seorang guru dan orang tua tahu karna anaknya pasti salah . sehingga guru bersikap seperti itu .
Demikian reportase pada mata kuliah pada tanggal 30 oktober 2018 .


Kamis, 18 Oktober 2018


Review Pembelajaran : Kesadaran Diri Senderi

Pada perkuliahan filsafat pendidikan ini kami mengreview pembelajaran minggu lalu tentang Ki Hajar Dewantara dengan diampu oleh bapak Moh Aniq KHB S.Pd.,M.Hum, pada hari selasa 16 oktober beliau mengatakan bahwa sangat susah mengenali diri sendiri.
            Menurut Ki Hajar Dewanta beliau mengatakan bahwa manusia adalah Titah Tuhan atas raga jasmani dan rohani. Jadi kita harus mampu mengatur atau mengelola diri sendiri. Bapak aniq juga mengatakan bahwa “ ketika menunjuk seseorang itu sangatlah gampang tapi sebaliknya sangat susah untuk menujuk diri sendiri.” 
            Secara umum pendidikan biasa disebut “Tarbiyah” . Didalam pendidikan kita harus memiliki kesadaran diri karena pendidikan dan diri kita saling terkait .

Contoh  :
1.      Sifat : Sabar
2.      Asma : Penyabar
3.      Af’al : Bersabar



dwinuvita.blogspot.comdwinovita0511@gmail.com

Kamis, 04 Oktober 2018

PERGI KELUAR NEGERI ITU SEPERTI MENGUNJUNGI MURID !

Pada perkuliahan filsafat pendidikan yang diampu oleh bapak Moh Aniq KHB S.Pd.,M.Hum, pada hari selasa 2 Oktober beliau mengatakan bahwa pergi keluar negeri itu seperti mengunjungi murid contohnya pada negara Finlandia. Sistem pendidikan di Finlandia terkenal sebagai sistem pendidikan terbaik di Dunia. Terdapat kesamaan konsep dan prinsip-prinsip yang ditulis Ki Hajar Dewantara  dengan Sistem Pendidikan Negara Finlandia.




Ki Hajar Dewantara menyatakan “Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan. Perbedaan bakat dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi." 


Jadi menurut pak Anik bahwa orang-orang yang belajar di Finlandia harus menyebutnya dengan mengunjungi Murid bukan belajar di luar negeri. Sebagai warga indonesia juga kita harus banggan lebih baik belajar dari dalam terlebih dahalu seperti belajar dari tokoh-tokoh di indonesia seperti Ki Hajar Dewantara.

Kamis, 27 September 2018

ASI Ekslusif lebih baik dari pada Vaksin


ASI Ekslusif lebih baik dari pada Vaksin

Pada perkuliahan filsafat pendidikan yang diampu oleh bapak Moh Aniq KHB S.Pd.,M.Hum, pada hari selasa 25 September beliau mengatakan bahwa air susu ibu (ASI) adalah imunasi alami bagi bayi atau anak. Manfaat yang terkandung dalam ASI lebih baik dari pada vaksin itu sendiri. Beliau juga setuju bahwa bayi atau anak-anak lebih baik diberikan ASI dari pada memberikan vaksin. Dari pembahasan tersebut beliau menyuruh mahasiswa untuk melakukan penelitian atau pengamatan dari sumber sumber terpaca. Dari perintah tersebut saya mengutip dari situs-situs yang terpercaya seperti Merdeka.com
Mengutip dari aritikel Merdeka.com “Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ternyata manfaat asi untuk bayi begitu besar. Bukan hanya untuk nutrisi bayi, namun bekerja untuk melawan penyakit tertentu seperti TB alias tuberkulosis.”
"Beberapa vaksin ada yang tidak aman bagi bayi yang baru lahir," ujar pemimpin peneliti bernama Ameae Walker, seorang Profesor di University of California, Riverside School of Medicine di Amerika Serikat.
Dari mendapatkan vaksinasi dari ibu maka bayi tersebut akan menerima sel-sel kekebalan selama dia meminum ASI. Sehingga hal tersebut akan melindungi kesehatan bayi sedini mungkin. Ini mungkin bukan hal yang baru, namun para peneliti baru percaya setelah adanya pengujian ASI ternyata lebih besar dari yang dibayangkan. Para ilmuwan kini memahami bahwa ASI memilki peran penting dalam memberikan perlindungan kekebalanbagi bayi dan anak-anak terhadap beberapa infeksi. Hal tersebut biasa disebut 'kekebalan pasif'. Sel-sel kekebalan dalam ASI melewati dinding usus bayi dan masuk ke organ kekebalan yang disebut timus. Sesampainya di sana, sel-sel tersebut 'mendidik' dan mengembangkan sel-sel lain untuk menyerang organisme menular yang mungkin ada di dalam tubuh bayi.
Faktor-faktor Kekebalan dalam ASI
Secara garis besar terdapat 2 macam kekebalan di dalam ASI, yaitu faktor kekebalan non spesifik (seperti bifidus factor, laktoferin, lisozim) dan faktor kekebalan spesifik (seperti imunoglobulin).
Penjelasan singkatnya sebagai berikut :
1.      Bifidus factor
Di dalam ASI, kadar bifidus factor 40 kali lipat lebih banyak dibanding susu sapi. Bifidus factor dalam suasana asam di dalam usus bayi akan mendorong pertumbuhan lactobasilus bifidus. Lactobasilus bifidus ini di dalam usus bayi akan mengubah laktosa yang banyak terkandung di dalam ASI menjadi asam laktat dan asam asetat, sehingga suasana usus bayi akan semakin asam. Suasana asam ini akan menghambat pertumbuhan kuman enterobacteriaceae dan Eschericia coli (E.coli) patogen, yaitu suatu jenis kuman yang paling sering menyebabkan diare pada bayi. Oleh karena itu, kuman komensal terbanyak dalam usus bayi-bayi yang mendapat ASI sejak lahir adalah bakteri bifidus. Sebaliknya, flora usus dari bayi yang mendapat susu sapi adalah kuman-kuman gram negatif (terutama bakteroides dan koliform). Maka tidak heran jika bayi yang tidak mendapat ASI lebih peka terhadap infeksi kuman patogen karena tidak adanya perlindungan seperti halnya pada bayi yang mendapat ASI.
2.      Laktoferin
ASI mengandung laktoferin dalam kadar yang bervariasi di antara 6 mg/mL kolostrum dan tidak lebih dari 1 mg/mL di dalam ASI matur. Meskipun kadar laktoferin pada kolostrum susu sapi juga tinggi, yaitu 5mg/mL, tetapi kadar ini cepat menurun. Di dalam ASI yang matur, laktoferin selain menghambat pertumbuhan Candida albicans, juga bersama-sama (sinergistik) dengan SIgA menghambat pertumbuhan E-coli patogen.
3.      Lisozim
Sudah lama diketahui bahwa lisozim adalah suatu substrat anti-infeksi yang sangat berguna di dalam air mata. Akhir-akhir ini terbukti bahwa di dalam ASI juga terdapat lisozim dalam kadar yang cukup tinggi (sampai 2mg/100mL), yaitu 5000 kali lebih banyak daripada susu sapi. Lisozim pada ASI ini tidak dihancurkan di dalam usus sehingga kadarnya dalam tinja masih ditemukan dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Khasiat lisozim, bersama-sama dengan sistem komplemen dan SIgA dapat memecahkan dinding sel bakteri (bakteriolitik) dari kuman-kuman enterobacteriaceae dan kuman-kuman gram positif. Selain itu, lisozim diduga juga melindungi tubuh bayi dari berbagai infeksi virus antara lain virus herpes hominis.
4.      Imunoglobulin 
Semua macam imunoglobulin ditemukan di dalam ASI. Dengan tehnik yang baru, seperti imuno-electrophoresi, radio immune assay, elisa, dan sebagainya dapat diidentifikasi lebih dari 30 macam imunoglogulin. Delapan belas di antaranya berasal dari serum si ibu dan sisanya hanya ditemukan di dalam ASI atau kolostrum. Selain itu, imunoglobulin G dapat menembus plasenta dan berada pada konsentrasi yang cukup tinggi di dalam darah janin/ bayi sejak lahir sampai umur beberapa bulan, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa macam penyakit.
Imunoglobulin terpenting dan terbanyak dalam darah manusia adalah IgG. Sebaliknya, di dalam ASI yang terpenting adalah IgA. IgA dianggap penting tidak hanya karena konsentrasinya yang tinggi, namun juga karena aktivitas biologiknya. Dari kelas IgA ini, yang paling dominan adah SIgA, yang kadarnya 90% dari seluruh kadar imunoglobulin di dalam kolostrum maupun ASI matur. Diduga fungsi utama dari SIgA adalah mencegah melekatnya kuman-kuman patogen pada dinding mukosa usus halus. Selain itu, SIgA juga diduga dapat menghambat proliferasi kuman-kuman tersebut di dalam usus, meskipun tidak sampai membunuhnya. Kadar imunoglobulin di dalam payudara kiri dan kanan adalah sama dan kadar ini juga konstan di dalam ASI. Kadar ini selalu sama baik pada permulaan laktasi (menyusui) maupun pada akhir laktasi dan juga konstan tiap 24 jamnya.

Bukan Jaminan Bebas dari Segala Penyakit
Begitu banyak manfaat ASI dan salah satunya adalah dapat mencegah infeksi. Namun demikian, bukan berarti bayi yang mendapat ASI berarti bebas dari segala macam penyakit. Tetap diperlukan berbagai upaya mencegah penyakit untuk meminimalisir risikonya pada bayi.Sebagian ibu berpendapat bahwa ASI merupakan “obat” ketika bayi sakit sehingga mencukupkan diri dengan pemberian ASI. Hal ini tentu tidak dapat dibenarkan. Ketika bayi menunjukkan gejala penyakit, hendaknya segera ditangani dan jika perlu diperiksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Sumber :